sebesar apa mulutmu? hati-hatilah

sungguh aku tidak pernah membayangkannya sebelumnya
kau akan mengatakan hal seperti itu
entah apa yang kau pikirkan aku tak tau
aku juga tak pernah tau
dengan alasan apa kau bisa mengatakan hal itu kepadaku

sungguh aku kecewa kepadamu
sungguh tak pernah aku merasa se-kecewa ini kepadamu
tak pernah, sampai saat kau mengatakan hal itu

sampai pada saat aku menuliskan ini pun aku terus menangis
mencoba meredam sakit yang membuat dadaku sesak
mencoba untuk tak menjerit kesakitan
mencoba tetap mempercayaimu

kau pikir kau ini siapa?
kau pikir kau tahu segalanya?
kau pikir.. kau pikir.. kau pikir..
aku ini apa??!

lancangnya kau berbicara seperti itu
amat sangat lancang kau!
tak berhak kau mengatakan hal itu!
mulut besarmu itu, segeralah kau jahit!
kau tutup dengan benar!
jangan sampai sampahmu itu kau keluarkan lagi!
tak berguna, hanya akan mengotori ku

mulailah berpikir dengan baik
kau gunakan otak di kepala besarmu itu
jangan pernah mengatakan sampah lagi
kau daur ulang dulu sana

kau harus tau kau itu tak tau menahu tentang diriku
tak tau menahu tentang apapun
jadi mulailah berpikir sebelum berbicara
kalau kau tau kau tak tau apa-apa , tutup mulutmu!